Sabtu, 06 Agustus 2016

Mengenal macam content rating

"Mengenal macam content rating"

Seperti halnya sebuah makanan, tidak semua jenis makanan bisa dikonsumsi oleh kita terutama anak anak kan? Misalnya yang mengandung alkohol , terlalu pedas , terlalu pahit , dan lain sebagainya. Begitu juga dengan game ada jenis jenis yang bisa dikonsumsi anak anak, orang dewasa , atau pun semua orang .

Sayangnya, ESRB Rating belum diterapkan di Indonesia ataupun negara negara berkembang lainnya ,jadi kebanyakan anak bisa memainkan game yang harusnya dikususkan untuk kategori dewasa yang seharusnya belum layak untuk anak anak . Namun Rating ini bisa kita jumpai di bebrapa console game seperti playstation , PSP , Xbox , Nitendo Wii , dan beberapa game mobile .

Berikut ini adalah beberapa simbol dari ESRB yang mungkin kita sering temui :


EARLY CHILDHOOD(anak usia dini),
konten biasanya sesuai untuk anak usia dibawah 5-10 tahun yang ditujukan untuk anak anak . Biasanya berisi game game kartun yang sederhana mudah untuk anak ataupun biasanya berupa edukasi untuk perkembangan anak dibawa 5 hingga 10 tahun.


EVERYONE(siapa saja),
Konten biasanya sesuai untuk semua usia , dapat berisi kartun sederhana , fantasi , ataupun kekrasan yang ringan dan menggunakan sedikit bahasa ringan yang tentunya msi bisa menjadi tayangan untuk anak anak.








EVERYONE 10+(siapa saja 10+)
Konten biasanya sesuai untuk usia 10 tahun ke atas. Dapat berisi lebih banyak kartun , fantasi ,atau kekerasan yang ringan , serta bahasa kasar yang masih ringan serta tema yang menjurus minimalistis,








TEEN(remaja)
Konten biasanya sesuai untuk usia 13 tahun ke atas . Dapat berisi kekerasan , tema menjurus , humor kasar , sedikit darah , simulasi perjudian , dan sedikit penggunaan bahasa kasar yang berat.









MATURE(dewasa)
Konten biasanya sesuai untuk usia 17 tahun ke atas . Dpat berisi kekerasan intens , darah dan gumpalan darah , konten seksual, dan bahasa yang bisanya kasar berat.








ADULTS ONLY 18+(kusus dewasa)
Konten kusus dewasa untuk usia 18 tahun ke atas . Dapat berisi adegan kekerasan intens berkepanjangan , konten seksual grafis , dan perjudian dengan mata uang sebenarnya , serta bahasa yang tergolong kasar berat




Itulah ESRB Rating yang biasa kita temukan di internet ataupun yang lain , dari situ kita bisa menilai mana aplikasi ,ataupun game yang layak untuk diri kita sendiri dan orang lain terutama anak kecil khususnya untuk orang tua yang sudah memiliki anak. Saya berharap ulasan saya ini dapat bermanfaat untuk anda , semoga sistem rating seperti ini juga semakin berkembang di negara negara yang masi belum memperhatikan nya , supaya anak anak bisa mendapat "makanan" yang sesuai dengan usianya.

Kamis, 04 Agustus 2016

Game dan otak anak

"Game dan otak anak"

Video game, ya menurut anda game salah satu bentuk media hiburan di jaman sekarang ini merupakan hal yang menguntungkan atau malah merugikan? kususnya bagi anak anak. Ya ,perdebatan seperti itu mengenai dampak positif dan negatif dari bermain video game terhadap anak bukanlah hal yang baru saja diperdebatkan. Tetapi tahukah anda, apa yang terjadi pada otak anak ketika ia bermain game? Berikut hasil penelitian dampak dari National Academy of Science,AS, yang dipublikasikan di onlineuniversities.com. mengenai hubungan dari game dan otak anak.

"game pokemon go yang baru baru ini sangat digemari
para gamers di dunia."


  • Bermain game yang memiliki aktivitas berulang dapat memperkuat koneksi sel sel otak yang mendasari kemampuan meneingat dan belajar anak.
  • Permainan yang membutuhkan tindakan nyata dapat mempengaruhi area premotor dan korteks parietal pada otak, yang berfungsi mengontrol gerakan sensorik.
  • Bermain game dapat mempengaruhi bagian penting dari lobus frontal yang dapat mengubah suasana hati masing masing orang yang sedang bermain game.
  • Game yang menggunakan lebih banyak logika seperti tetris daoat mengaktifkan area lorteks prefrontal , yang mengontrol pengambilan keputusan.
  • Setelah bermain game kususnya game aksi berupa tembak menembak, akan ada aktivitas yang lebih banyak di daerah dorsal cortex cingulate anterior , yang mengontrol kognisi dan perencanaan.
  • Ketika bermain game , otak akan menghasilkan dopamin yang terlibat dalam memberi perasaan puas.
  • Area rostal anterior cingulate cortex dan amygdala berfungsi untuk menyelesaikan konflik di dalam otak si pemain pada saat harus bertahan dari situasi kekrasan. serperti dalam permainan perang. 
Itulah beberapa hubungan anatara game terhadap otak anak yang telah diteliti oleh National Academy of Science,AS. Tentu kita bisa memahami beberapa keuntukngan terhadap otak anak anak, namun bagi orang tua juga sebaiknya bisa membatasi anak anaknya saat bermain game , karna jika anak anak tidak ter kontrol itu juga tidak baik dan akan menimbulkan hal hal negatif yang tidak diinginkan.